Kami yang bernafas dari sikut licik tak perduli
Menyulam trotoar belantara kini
Di antara tumpukan kardus dan ikan teri
Kami yang sembunyi di ketiak para kurcaci
Lelap dihimpit bus way dan metro mini
Karena bestari tidak disini
Kami yang berdiri tanpa panji-panji
: Menunggu mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar